Banten24

Wabup Serang Ajak OPD Iuran Tanggulangi Stunting

BISNISBANTEN.COM – Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa menyikapi serius kasus stunting di Kabupaten Serang. Untuk menanggulangi masalah gizi kronis tersebut, salah satunya Pandji mengajak para pegawai di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) iuran dan disalurkan dalam bentuk makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Demikian disampaikan Pandji usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Serang di Aula KH Syam’un Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seranh, Kamis (22/9/2022).

Turut hadir Staf Ahli Bupati Serang Rahmat Fitriadi, Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang Tarkul Wasyit, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang dr Agus Sukmayadi, dan sejumlah perwakilan OPD di lingkungan Pemkab Serang.

Advertisement

Pandji mengatakan, pencegahan anak mengidap stunting merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat.

“Mengapa kita anggap serius, karena stunting ini menyangkut masa depan bangsa,” ujar Pandji.

Kata Pandji, pihaknya tidak ingin pewaris-pewaris estafet pemerintahan pada masa akan datang baik bidang politik, pemerintahan, ekonomi maupun olahraga merupakan pengidap stunting sehingga tidak mampu mengemban amanah.

Advertisement

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua, pemerintah kemudian juga masyarakat. Yang memahami tentang stunting, bantu kami sosialisasikan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus kita tanggulangi,” ajak Pandji.

Pihaknya, kata Pandji, sudah mengumpulkan semua OPD di lingkungan Pemkab Serang agar bersama-sama melakukan pencegahan maupun penanggulangan kasus stunting pada anak.

“Jangan sampai ada yang bilang stunting bukan pekerjaan saya, ini pekerjaan Dinas KB (menyebut Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak-red) atau Dinas Kesehatan (Dinkes). Stunting bukan penyakit, ini masalah ketidakmampuan mengkonsumsi gizi akut atau tidak memahami cara konsumsi gizi yang bagus untuk masa proses 1.000 hari kehidupan bagi anak,” jelas Pandji.

Oleh karena itu, Pandji mengajak para pejabat untuk menjadi orang tua asuh anak stunting, memberikan bantuan kepada anak, terutama keluarga tidak mampu.

“Saya ajak juga teman-teman Jumanting (Juru Pemantau Stunting). Jadi, tiap OPD itu iuran dalam keropak mendapatkan Rp500 sampai Rp1 juta dalam seminggu, itu diberikan ke masyarakat yang memerlukan dalam bentuk makanan bergizi dikelola oleh Dapur Dahsyat nanti,” ungkap mantan birokrat yang pernah menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini.

Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Kabupaten Serang dr Agus Sukmayadi menambahkan, dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan kasus stunting sesuai bidang, yakni pelayanan spesifik melakukan pengukuran, kemudian penanganan secara medis dan pemberian makanan tambahan.

“Itu yang kami lakukan sesuai dengan tupoksi TPPS Kabupaten Serang,” ungkapnya.

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2019, disebutkan Agus, kasus stunting di Kabupaten Serang mencapai 39,43 persen dan pada 2021 menurun menjadi 27,3 persen.

“Total prevelensinya stunting 27,2 persen, menurun dari 36,4 persen. Totalnya dalam satu tahun itu 12,4 persen, salah satu tertinggi di Provinsi Banten,” beber Agus. (Nizar)

Advertisement
LANJUT BACA

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013