USAID Jalin Gelar Seminar Peringatan Hari Ibu
BISNISBANTEN.COM – Peringati Hari Ibu, United States Agency for International Development (USAID) Jalin sebagai program yang berfokus pada kesehatan ibu dan bayo baru lahir di Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Banten mengadakan seminar bertajuk, “Kematian Ibu dan bayi baru lahir: penyebab dan solusinya dari faktor non-kesehatan”.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten DR. H.M. Yusuf mengatakan, Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang memiliki angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Indonesia yang tinggi. Pada tahun 2016 tercatat sejumlah 240 kematian ibu yang berarti setiap minggunya terdapat 5 orang ibu meninggal, begitu juga jumlah kematian bayi baru lahir, dimana rata-rata 37 kasus kematian bayi baru lahir terjadi.
“Acara tema seminar kali ini sangat relevan dengan upaya kita secara spesifik di Provinsi Banten untuk melihat penyebab tidak saja dari faktor kesehatan saja. Faktor non-kesehatan seperti budaya, agama, dan jender juga faktor yang penting, namun hingga saat ini faktor tersebut masih belum banyak dikaji secara mendalam oleh semua pihak di Indonesia,” katanya, Rabu (19/12)
Dalam setiap tahap pada proses kehamilan sampai pasca-persalinan, seorang ibu memiliki risiko untuk meninggal. Studi Banten II yang dilakukan di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, dan Kota Serang, menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2015 – 2017, kematian ibu paling banyak terjadi pada masa pasca-persalinan (64 persen). Sementara itu, 9 persen kematian terjadi pada saat melahirkan, dan 24 persen kematian terjadi pada saat kehamilan.
“Minimnya pengetahuan Ibu, lemahnya otoritas perempuan dalam pengambilan keputusan, minimnya kepedulian pasangan dan keluarga menjadi beberapa alasan mengapa kematian ibu dan bayi baru lahir masih tinggi di Banten. Padahal kehamilan seharusnya representasi kerjasama domestik yang seharusnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama suami dan istri,” jelasnya
Penyebab kematian ibu di Banten terutama disebabkan oleh perdarahan (38%), dan hipertensi dalam kehamilan (19%). Kedua penyebab kematian ini dapat dicegah dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat. Tetapi pada kenyataannya, di tahun 2015, hampir 15% ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan lengkap sepanjang kehamilannya.
“Untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir tidak hanya dapat diselesaikan hanya dengan melakukan perbaikan di sektor kesehatan. Tetapi juga memperhatikan faktor dari sosial, jender dan budaya. Karena itu USAID Jalin berharap dengan adanya seminar ini, pemangku kepentingan serta masyarakat mulai dapat berperan untuk bersama menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir di Banten,” tutupnya.
Program USAID Jalin telah ada sejak tahun 2017 dengan wilayah fokus di Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Dengan mengedepankan pemahaman akan data dan bekerja sama dengan pemangku pemangku kepentingan, USAID Jalin menindaklanjuti dengan karya nyata untuk mengurangi kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia. (GAG/NUA)
Penulis : Wirda Garizahaq
Editor : Nurzahra Amalia