Ekonomi

Ramadan dan Lebaran 1441, Bank Indonesia Banten Siapkan Rp3,025 Triliun

BISNISBANTENCOM– Pada Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1441 H, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten menyiapkan kebutuhan uang tunai yang diperkirakan sebesar Rp3,025 triliun. Persediaan ini mengalami peningkatan dibandingkan 2019 yakni Rp2,8 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja menyampaikan, arus keluar uang tunai pada periode Ramadan dan Lebaran tahun ini diperkirakan sebesar Rp2,3 triliun atau turun sebesar 25 persen dibanding tahun 2019. Hal ini seiring dengan adanya dampak ekonomi terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebijakan dan stimulus Pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVID-19.
“Meningkatnya penggunaan nontunai ditengah pandemi COVID-19, tinggi arus keluar uang tunai pada periode bulan sebelumnya serta hari libur yang lebih sedikit dibanding tahun lalu,” ucapnya.

Ia mengatakan, berbeda dari tahun sebelumnya, memerhatikan aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat dalam memitigasi penyebaran COVID-19, layanan penukaran uang kepada masyarakat yang biasanya disediakan melalui penyediaan penukaran di lokasi umum seperti di Alun-Alun Kota Serang dan pasar tradisional. Maka pada tahun ini hanya disediakan melalui loket di bank. “Terkait hal tersebut, BI berkoordinasi dan meminta perbankan, agar dalam memberikan layanan dimaksud menegakkan protokol pencegahan COVID-19 pada masa PSBB secara ketat yang ditetapkan Pemerintah. Protokol dimaksud antara lain penggunaan masker, pemindaian suhu tubuh, dan penerapan physical distancing. Penukaran dapat dilakukan pada saat masyarakat menarik atau setor uang ke perbankan,” katanya.

Advertisement

Saat ini, untuk pelayanan penukaran uang, Bank Indonesia Provinsi Banten bekerja sama dengan 11 Kantor Cabang (KC) Bank di Provinsi Banten antara lain Bank Banten, Bank BJB, BRI, BNI, BTN, Mandiri, BCA, BRI Syariah, UOB, Bank Syariah Mandiri, Permata.

Secara nasional, BI berkomitmen menyiapkan kebutuhan uang tunai (outflow) yang diprakirakan sebesar Rp157,96 triliun pada periode Ramadan danIdulfitri tahun ini, turun sebesar 17,7% (yoy) dibandingkan periode tahun lalu. Kebutuhan tersebut memerhatikan antisipasi kebutuhan selama bulan Ramadan, libur Idulfitri, serta kebijakan dan stimulus Pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi COVID-19, termasuk pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kebutuhan uang tunai (outflow) tertinggi pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini terjadi di daerah Jabodetabek yang diprakirakan sebesar Rp38,0 triliun,” katanya.

Untuk kelancaran penyiapan uang tunai dan kelancaran layanan penukaran tersebut, BI menyusun strategi secara internal dan eksternal. Secara internal, BI melakukan penyediaan uang yang layak edar dan higienis untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 dengan melakukan karantina uang Rupiah selama 14 hari sebelum diedarkan, menyemprot disinfektan pada area perkasan, sarana dan prasarana, serta memerhatikan higienitas SDM dan perangkat pengolahan uang. Dalam pendistribusian uang secara tepat di tengah keterbatasan moda transportasi agar seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia memiliki kecukupan persediaan uang secara nominal dan per pecahan.

Sedangkan dari sisi eksternal, BI melakukan langkah-langkah untuk berkoordinasi dengan perbankan dan PJPUR untuk menjaga ketersediaan uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dengan kualitas baik melalui perencanaan pengisian uang yang akurat, menyediakan layanan penukaran uang kepada masyarakat di loket perbankan sehingga masyarakat mudah untuk memperoleh uang, dan memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang yang memerhatikan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). (ADM)

Advertisement

Advertisement
LANJUT BACA

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com