Ekonomi

Produksi Baja RI Masih Kurang, Begini Komentar BI Banten

BISNISBANTEN.COM Saat ini, volume produksi besi baja nasional belum mencapai 50 persen dari kebutuhan nasional sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, RI harus impor dari Tiongkok guna menutupi kekurangan pasokan baja. Ini diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten Ameriza M Moesa saat Taklimat Media Overview Perkembangan Ekonomi Terkini dan Isu Strategis Triwulan II-2024 Provinsi Banten di Kota Serang pada Kamis (8/8).

“Sehingga industri besi baja Indonesia didominasi impor termasuk dari China,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, China menjadi salah satu negara yang paling dominan memenuhi kebutuhan besi baja di Indonesia karena produksi baja China mengalami surplus sehingga peluang ini dimanfaatkan dengan mencari negara-negara yang kekurangan baja. Implikasinya, Republik Indonesia (RI) harus impor dari China untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Advertisement

Menurutnya, RI harus meningkatkan kapasitas produksi besi baja, guna memenuhi kebutuhan nasional. Pihaknya menyebut, korporasi besi baja di Banten terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi.

Deputi Kepala Perwakilan BI Banten Hario Kartiko Pamungkas menambahkan, produksi baja nasional yang hanya mencukupi 50 persen ini perlu dukungan penuh dari Pemerintah.

“Berharap indsustri baja meningkat, pelu dukungan Pemerintah,” katanya.

Ia juga menyarankan, industri besi baja di Banten perlu meningkatkan kapasitas produksinya melalui kerjasama dengan negeri luar. (susi)

Advertisement

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com