Peningkatan Kompetensi dan Sertifikasi Barista Digelar, Gali Potensi Barista di Banten
BISNISBANTEN.COM – Dinas Pariwisata Provinsi Banten Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan LSP Maestro Indonesia melaksanakan kegiatan uji kompetensi sertifikasi barista.
Acara ini difasilitasi Dinas Pariwisata Provinsi Banten dan dilaksanakan oleh LSP Maestro Indonesia sebagai penyedia jasa untuk kegiatan uji kompetensi sertifikasi barista.
Peningkatan Kompetensi dan Sertifikasi Barista tahun 2022 ini dilaksanakan di Taman Kopi Serang dengan jumlah kuota peserta 50 dari 8 kota dan kabupaten di Provinsi Banten. Acara resmi dibuka oleh Kadis H. Al Hamdani pada hari Rabu (19/10/2022).
Al Hamdani mengatakan, di Banten ini data yang terkumpul sebagai peracik kopi jumlahnya lebih dari 500 pelaku yang sudah mendapatkan sertifikasi dan uji kompetensi, namun sampai hari ini Banten baru melakukan.
Sehingga setelah acara ini selesai, peserta sertifikasi dan kompetensi peracik kopi yang sudah tersertifikasi sampai tingkat nasional hingga Asia.
Acara ini merupakan salah satu langkah Dinas Pariwisata yang bekerja dengan LSP Maestro untuk melakukan uji kompetensi barista di Banten.
H Al Hamdani juga berharap, semua pelaku peracik di Banten tersertifikasi. Sehingga kompetensinya naik dan nantinya pelayanan bisa dilakukan dengan secara standarisasi.
“Sertifikasi ini juga dapat digunakan bilamana kita ada kunjungan keluar negeri karena ini sudah nasional bahkan nanti internasional, di manapun jika sudah memegang sertifikasi ini bisa masuk di Asia. Saat ini itu tujuan kita,” ujar H Al Hamdani.
H Al Hamdani juga berharap, ke depannya peserta lebih banyak lagi dan ditingkatkan karena saat ini kuota peserta hanya 50 orang. Ini agar semua barista tersertifikasi.
“Jadi nanti ekonomi kreatif dari kafe, dari teman-teman peracik kopi bisa meningkat semua. Saat ini memang kunjungan wisata di Banten sudah meningkat. Tentu semua pelaku usaha ekonomi kreatif harus bekerjasama untuk mendorong dan mendongkrak, sehingga nanti pariwisata berkelanjutan bisa terjadi. Dengan demikian harapannya tentu dari segi sektor wisata ini dapat jadi unggulan dapat menjalankan sumber PAD yang sangat luar biasa untuk nama Banten,” ujarnya pada Bisnis Banten.
H Al Hamdani juga mengatakan, sertifikasi dan kompetensi ini harusnya dilakukan dari dulu. Namun karena Covid-19, baru terlaksana dan menganggarkan tahun ini.
Tidak hanya peracik kopi yang mendapatkan sertifikasi, H Al Hamdani juga sudah melakukan uji kompetensi pelaku pembimbing outbound, para penari, dan koki di Banten dengan kuota 50 orang setiap sektornya.
Itu artinya masih belum banyak yang mendapatkan sertifikasi. Dengan adanya pariwisata maju, meningkat, dan berkelanjutan, mendorong semua wisata di Banten menjadi salah satu target dari Kementerian Pariwisata yang diunggulkan di Indonesia.
Ketua LSP Maestro Beti juga mengatakan, tujuan sertifikasi dan uji kompetensi yaitu untuk memotret dan melihat skill para baristawan dan baristawati yang hadir.
“Jika nanti hasilnya potretan dari para asesor maestro itu mereka dinyatakan kompeten artinya mereka sudah sangat layak dan digunakan untuk ke dunia industri, namun jika hasil potretannya belum kompeten artinya para peserta sesi ini mengulang lagi. Sehingga nantinya benar-benar bisa menjadi barista profesional. Profesional itu dalam arti kompeten, kompeten itu akan menjadikan SDM unggul,” ujar Beti.
Uji sertifikasi kompetensi ini ada sembilan uji kompetensi salah satunya adalah bahasa Inggris, menyelesaikan konflik , melayani tamu, dan meracik.
Beti mengatakan, untuk menjadi seorang barista itu harus mempunyai tiga hal yaitu knowledge, skill, dan attitude. (Ismi)