Ekonomi

Pastikan Bermain Layang-layang Jauhi Jaringan Listrik Demi Keselamatan

BISNISBANTEN.COM — Bermain layangan menyenangkan. Permainan ini bisa ini bisa dimainkan siapa saja dari segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Meski menyenangkan, keselamatan kerap jadi taruhan mana kala permainan layang-layang dilakukan dekat dengan jaringan listrik. Bahaya tersengat listrik akibat tali layangan tersangkut di jaringan potensi yang sering terjadi. Selain itu, layangan yang tersangkut di jaringan listrik, sering kali menjadi penyebab padam listrik yang luas.

PT PLN (Persero) UID Banten mencatat sepanjang Agustus terjadi 49 gangguan listrik yang disebabkan layang-layang. Senior Manager Distribusi PLN UID Banten Putu Eka Astawa mengatakan, bermain layang-layang disekitar jaringan listrik dapat menyebabkan terganggunya pasokan listrik.

Advertisement

“Apabila masyarakat bermain layang-layang apalagi yang jenisnya menggunakan kawat, ini dapat berbahaya. Karena kawat tersebut dapat menghantarkan listrik dan saat menempel pada jaringan PLN, akan menyebabkan hubungan singkat atau korsleting yang dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik. Termasuk di dalamnya adalah pasokan listrik ke rumah sakit rujukan Covid 19, sentra vaksinasi, dan Produsen Oksigen yang sangat penting perannya dalam penanganan pandemi,” katanya.

Putu mengimbau masyarakat untuk tidak lagi bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik PLN, apalagi menggunakan layang-layang berkawat yang dapat menghantarkan listrik.

“Kami memahami hobi masyarakat dalam bermain layang-layang, meski demikian masyarakat harus memperhatikan lokasi tempat bermain, sebaiknya pilih lokasi yang lapang yang jauh dari kabel listrik sehingga tidak membahayakan bagi pemain maupun jaringan listrik, agar akibatnya tidak mengganggu kepentingan umum,” lanjut Putu.

Putu Astawa menambahkan, PT PLN (Persero) UID Banten telah menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat agar bermain layang-layang secara aman jauh dari jaringan listrik.

Advertisement

“Sosialisasi rutin dilakukan melalui media sosial PLN, radio-radio daerah, dan juga tim yang turun ke lapangan menyebarkan informasi, serta mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya tokoh masyarakat agar ikut membantu mengedukasi sehingga muncul kepedulian akan keselamatan pribadi dan kelistrikan,” jelas Putu.

Untuk itu pihaknya juga selalu mengingatkan masyarakat untuk proaktif melaporkan jika menemukan layang-layang yang tersangkut di jaringan PLN. Pelaporan dapat dilakukan melalui aplikasi New PLN Mobile atau melalui contact center PLN 123. (susi)

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com