
BISNISBANTEN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten melaporkan pada Januari 2023 Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 103,08 naik 1,70 persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan Desember 2022.
Komoditas yang dominan terhadap indeks yang diterima petani adalah kenaikan harga gabah, kacang panjang, ketela rambat, dan ketimun.
Statistisi Ahli Madya, Bambang Widjonarko, menyampaikan peningkatan NTP naik dikarenakan indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 2,44 persen lebih tinggi dibanding harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,73 persen.
Menurutnya, peningkatan NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan naik sebesar 2,69 persen dan lebih tinggi dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani yang hanya mengalami peningkatan 0,73 persen.
Sementara itu, untuk subsektor perkebunan, peternakan, perikanan, serta nelayan mengalami penurunan NTP pada Januari 2023.
Adapun Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada Januari 2023 itu sebesar 104,62. Angka tersebut naik 2,36 persen jika dibandingkan dengan Desember 2022.
“Peningkatan NTUP terjadi karena indeks yang diterima petani naik 2,44 persen itu lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi dan penambahan barang modal yang hanya naik sebesar 0,08 persen,” ujar Bambang Widjonarko dalam konferensi pers secara daring, Rabu (1/2/2023).
Lebih lanjut, komoditas yang dominan terhadap indeks yang diterima petani pada Perkembangan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) adalah gabah, kelapa sawit, dan ayam ras per daging.
Sedangkan komoditas yang dominan terhadap indeks biaya produksi dan penambahan barang modal adalah bibit ayam ras pedaging (umur < 5 hari) dan pur (obat-obatan dan pakan ternak unggas). (Dhori)









