Banten24

Kendalikan Inflasi Jelang Nataru, Wisata Anyar-Cinangka Jadi Perhatian Bupati Serang

BISNISBANTEN.COM – Dalam upaya mengendalikan inflasi di Kabupaten Serang menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyoroti kawasan wisata Anyar-Cinangka yang disinyalir akan ramai dikunjungi wisatawan. Tatu pun menginstruksikan empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk turun ke objek wisata bahari tersebut.

Salah satunya intruksi Bupati di kawasan wisata Anyar-Cinangka, yakni untuk mendata para pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Itu dilakukan agar diketahui berapa jumlah pengunjung atau wisatawan menjelang libur Nataru 2023, sehingga bisa dipenuhi kebutuhan pokok pangannya.

“Itu (terjun ke Anyar-Cinangka-red) dalam jangka pendek yang harus dilakukan oleh Pemda Kabupaten Serang, oleh para kepala OPD berkaitan dengan menahan untuk lajunya inflasi dalam waktu dekat ini,” terang Tatu usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi (TPID) Kabupaten Serang di Aula Brigjend KH Syam’un, Selasa (8/11/2022).

Advertisement

Tatu juga menjelaskan, Rakor TPID yang lebih dikhususkan dalam rangka menjaga ketersediaan pangan, serta bahan pokok di Kabupaten Serang menjelang libur Nataru. Menurut Tatu, Kabupaten Serang mempunyai kawasan wisata Anyer-Cinangka, dimana dalam waktu yang dekat disinyalir akan banyak wisatawan yang membutuhkan bahan makanan pokok.

“Jangan sampai inflasi di Kabupaten Serang ini terjadi karena ketidaksiapan kita berkaitan dengan bahan makanan pokok,” jelas Ketua TPID Kabupaten Serang ini.

Oleh karena itu, Tatu mengintruksikan empat OPD terkait, meliputi Dinas Pertanian (Distan), Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) untuk turun ke kawasan wisata Anyer-Cinangka bersama PHRI mendata para pedagang-pedagang dan UMKM-UMKM di wilayah tersebut.

“Nanti bisa dihitung kebutuhan bahan pokok berapa yang menjadi pemicu inflasi, baik beras, gula, dan minyak. Butuh berapa supaya nanti ada barangnya. Jangan sampai ada tamu datang butuh makan yang banyak, tetapi tidak tercukupi,”terang bupati dua periode ini.

Advertisement

Tatu mengaku, tidak ingin ketersediaan bahan pokok berkurang di masyarakat, sehingga otomatis berdampak terhadap harga barang menjadi naik. Lantaran itu, lanjut Tatu, ketersedian sembako jelang akhir tahun harus disiapkan.

“Kita coba inventarisir, misalnya telur kan di sini ada perusahaan yang memang berproduksi untuk telur, kemudian ayam, daging itu satu-satu di inventarisir,” intruksinya.

“Banyak arahan dari pemerintah pusat berkaitan dengan ini yang harus dilakukan oleh pemda,”tambah Tatu.

Sekadar diketahui, Rakor juga dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Imaduddin Sahabat, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Serang yang juga Ketua Pelaksana Harian TPID Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri, Asda II Pemkab Serang Hamdani, dan sejumlah Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Serang.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang Anas Dwi Satya Prasadya menegaskan, pihaknya sudah menyiapkan data-data sejak 2019-2020 sampai 2021 dan diperkirakan tahun ini jumlah wisatawan akan meningkat, seiring pada November ini kunjungan wisatawan sudah mengalami peningkatan melebihi tahun lalu.

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, kata Anas, pihaknya sudah mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok yang akan dikerjasamakan dengan pihak Bulog Sub Divre Serang dan Diskoumperindag.

“Jangan sampai nanti ketika wisatawan banyak harga bahan pokok mengalami kenaikan, kita antisipasi itu,” tegas mantan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Kabupaten Serang ini.(Nizar)

Advertisement
LANJUT BACA

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013