Travel

Ini Filosofi Bangunan Masjid Raya Al-Azhom, Mau Tahu?

BISNISBANTEN.COM – Kota Tangerang, Banten memiliki masjid ikonik yang dinamai Masjid Raya Al-Azhom. Masjid megah di Jalan Satria – Sudirman Kota Tangerang dan terletak di depan pusat pemerintahan Kota Tangerang yaitu di depan Kantor Walikota Tangerang ini memiliki desain keren dengan ciri khas lima kubah besar dan empat menara tinggi menjulang. Cari tahu yuk apakah ada maksud khusus?

Desain masjid ini sekilas terlihat seperti benteng. Ini ada kaitannya dengan sebutan Kota Tangerang sebagai Kota Benteng. Ini pula menjadi alasan dibuat kantilever di atas genteng berbentuk benteng. Di dalamnya ada banyak lubang di tengah sebagai tempat meriam dalam sebuah benteng pada konstruksi bagian atas masjid ini.

Kubah Masjid Raya Al-Azhom sangat ikonik dengan kubah bertumpuk lima yang diklaim sebagai yang terbesar di dunia dengan diameter 63 meter. Struktur kubah utama di tengah ditopang empat kubah lain berbentuk setengah lingkaran di bawahnya sehingga cukup kuat menyangga kubah induk. Masjid berkubah besar ini memiliki keunikan karena tidak ada tiang penyangga. Kubah yang berjumlah lima buah ini melambangkan lima rukun Islam juga salat lima waktu.

Advertisement

Di sisi dalam empat kubah anak tertulis kaligrafi ayat-ayat Alquran di antaranya pada sisi kubah barat bertuliskan Surat An Nur ayat 35, Al Baqarah ayat 255, dan Al Baqarah ayat 284-285. Kubah selatan bertuliskan Surat At Taubah ayat 105, An Nahl ayat 97, Ali Imron ayat 112, An Nisa ayat 32, dan Al An’am ayat 132-133

Untuk kubah timur bertuliskan Surat Al Bayinah ayat 5, dan Ar Rum ayat 30-33. Serta kubah utara bertuliskan Surat Al Anbiya ayat 107, Al Fath ayat 29 dan Lukman ayat 17-18. Ayat-ayat tersebut disusun secara tiga baris sementara baris keempat di masing-masing kubah diisi asmaul husna.

Sementara empat tower di empat sisi masjid masing-masing memiliki tinggi 55 meter. Tower ini mewakili simbol makna ajaran Islam, yaitu akidah, akhlak, syariah dan ibadah.

Masjid yang dapat menampung 15.000 jamaah ini memliki luas bangunan 5.775 meter persegi, terdiri dari lantai bawah 4.845,08m2 dan lantai atas 909,92m2. Sedangkan untuk total luas lahan yakni 2,25 hektare. Tidak heran kalau masjid terbesar di Kota Tangerang ini memliki lahan parkir seluas 14.000 meter persegi.

Advertisement

Dilihat dari monumen peresmian yang berdiri di halaman depan, peletakan batu pertama masjid dilakukan pada 7 Juli 1997 oleh Walikota Tangerang saat itu yaitu H Djakaria Machmud dengan Ketua Panitia pembangunan HMA Thahiruddin. Pembangunan selesai pada 28 Februari 2003 dan diresmikan oleh Menteri Agama RI saat itu yaitu Said Agil Husin Al Munawar. Untuk seremonial peresmian dilakukan pada 23 April 2003 oleh Walikota Tangerang saat itu H Moch Thamrin.

Arsitek bangunan yang menghabiskan biaya Rp28 miliar ini ditangani Ir H Slamet Wirasonjaya, guru besar jurusan arsitektur ITB. Dana pembangunan selain berasal dari Pemkot Tangerang juga sumbangan dari masyarakat.

Kemegahan dan keunikan masjid ini akhirnya menjadi daya tarik bagi para pengunjung dari berbagai daerah bahkan sering juga menjadi tempat shooting berbagai acara religi di televisi. Bagi warga Kota Tangerang, masjid ini dijadikan sarana pusat kegiatan keislaman seperti pengajian dari sejumlah majelis taklim, kultum setelah salat fardu, kajian Alquran, dan festival keislaman.

Nah sudah mengenal filosofi bangunan ini kan? Semoga semakin semangat beribadah ya. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com