Inflasi September 0,25 Persen
BISNISBANTEN.COM — Pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, tercatat Inflasi pada September 2017 yakni sebesar 0,25 persen, diikuti laju inflasi tahun kalender mencapai 2,92 persen, dan inflasi tahun ke tahun (IHK September 2017 terhadap September 2016) tercatat sebesar 4,17 persen.
Hal ini dikarenakan, memasuki bulan September tahun 2017, harga barang- barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum mengalami kenaikan yakni angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 136,72 pada bulan Agustus menjadi 137,06 pada September.
Kepala BPS Provinsi Banten, Agoes Soebeno, mengungkapkan, kenaikan inflasi dipicu oleh lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik sebesar 0,22 persen.
Sementara kelompok sandang naik sebesar 0,12 persen, Kelompok kesehatan naik namun kurang dari 0,01 persen, Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik sebesar 3,95 persen. Dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 0,04 persen.
“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi pada bulan ini adalah biaya kuliah, mie, beras, melon, minyak goreng, dan tarif angkutan udara,” katanya, melalui siaran pers yang diterima, Senin (2/9).
Sementara itu, lanjut Beno, Badan Pusat Statistik juga melakukan pemantauan terhadap 417 jenis barang dan jasa, serta hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan, dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan September 2017 ini sebanyak 227 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 137 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 90 komoditas mengalami penurunan harga.
“Dari hasil pantauan yang kami dapat, kelompok komoditas yang memberikan andil sumbangan terhadap inflasi Banten berturut-turut diantaranya, kelompok bahan makanan sebesar -0,1635 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0488 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar -0,0013 persen, kelompok sandang sebesar 0,0060 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,0006, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,3520 persen, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0055 persen,”ujarnya.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan September 2017 antara jengkol, biaya kuliah, batu bateray, garam, daun bawang, besi beton dan anggur.
“Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain adalah labu siam atau jipang, bawang merah, kacang panjang, kol putih/kubis dan cabe rawit,”tutupnya. (gag/red).