Ekonomi

Hingga April 2023, Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Capai Rp4,17 Triliun

BISNISBANTEN.COM — Hingga akhir bulan April 2023, kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami peningkatan namun terjadi penurunan pada Bea Keluar. Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp4,17 triliun atau sebesar 32,60 % dari target, dan mengalami pertumbuhan sebesar 5,71 % (yoy). Ini diungkapkan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Banten Rahmat Subagio saat Perscon Alco Regional Provinsi Banten di Aula Kanwil Perbendaharaan Provinsi Banten, Kota Serang, Rabu (5/7). 

Ia menambahkan, Capaian realisasi penerimaan komponen Kepabeanan dan Cukai secara nominal bersumber dari penerimaan Bea Masuk (BM) Rp3,39 triliun, Cukai Rp 0,7 triliun, dan Bea Keluar (BK) Rp1,49 miliar.  

Kinerja komponen penerimaan Kepabeanan dan Cukai yang bersumber dari penerimaan Bea Masuk (BM) dan Cukai masing-masing tumbuh positif 4,74 persen (yoy) dan 15,74 persen (yoy). Sedangkan Bea Keluar (BK) terkontraksi 95,74 persen (yoy). 

Advertisement

Kinerja positif Bea Masuk didorong oleh membaiknya kinerja impor nasional, terutama barang konsumsi dan kebutuhan bahan baku Industri, barang modal dan barang konsumsi.  

Kemudian penerimaan Cukai tumbuh positif dipengaruhi oleh kebijakan relaksasi (pembukaan) daerah tujuan wisata, extra effort kegiatan pengawasan di bidang cukai. Penerimaan cukai terdiri atas Hasil Tembakau (HT), Etil Alkohol (EA), Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA).  

Kinerja Bea Keluar pada bulan April 2023 melemah dibandingkan April 2022 karena tidak ada eksportasi terhadap CPO yang dikenakan Bea Keluar. Untuk penerimaan cukai HT pada bulan April 2023 terkontraksi 52,2 persen (YoY: April 2022), disebabkan sejalan dengan penurunan pemesanan pita cukai karena minimnya jumlah hari kerja efektif akibat cuti hari raya Idul Fitri 2023, hal serupa juga mempengaruhi penerimaan cukai MMEA pada bulan April 2023 yang tumbuh negatif mencapai 15,91 persen (YoY:  April 2022). 

Dari sisi penerimaan cukai EA, kinerjanya juga mengalami pertumbuhan negatif mencapai 38,49 persen (YoY: April 2022) dengan realisasi sebesar Rp2,27 miliar atau 31,46 persen dari target.  Melanjutkan program penanggulangan Covid-19, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan fasilitas dalam rangka penanggulangan Covid-19 berupa insentif fiskal impor alkes, dan insentif fiskal dunia usaha.  

Advertisement

Hingga 30 April 2023, tercatat fasilitas insentif fiskal impor alkes yang sudah diberikan sebesar Rp1,32 miliar untuk fasilitas bea masuk dan fasilitas pajak sebesar Rp10,2 miliar. Kemudian insentif fiskal untuk dunia usaha telah diberikan nilai pembebasan (KITE) sebesar Rp176,39 miliar dan nilai pengembalian (KITE) sebesar Rp24,46 miliar. 

Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai selama bulan April 2023 di wilayah Banten turut dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan impor. Kinerja ekspor Banten pada bulan April 2023 adalah USD 0,82 Miliar atau sampai dengan bulan April 2023 sebesar USD 6,42 miliar. Ekspor didominasi Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia untuk Keperluan Pribadi, Industri Peralatan Komunikasi Lainnya, serta Industri Pesawat Terbang dan Perlengkapannya. 

Kinerja impor di bulan April 2023 sebesar USD 2,61 miliar atau sampai dengan akhir bulan April sebesar USD 12,24 miliar. Impor di Banten didominasi impor oleh Industri Peralatan Komunikasi Lainnya, Industri Bahan Bakar dari Pemurnian dan Pengilangan Minyak Bumi, Industri Pesawat Terbang dan Perlengkapannya. Kinerja ekspor impor bulan April 2023 tersebut masih melanjutkan rangkaian defisit neraca perdagangan Banten. 

Neraca Perdagangan Bulan April 2023 adalah USD -1,78 miliar atau menguat 4 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Mar-23 : -1,86). Peningkatan neto NP bulan April 2023 tersebut disebabkan oleh penurunan importasi barang Industri Besi dan Baja Dasar (Iron and Steel Making); Industri Kapal dan Perahu; dan Industri Pembuatan Logam Dasar bukan besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan ekspor barang dari Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia untuk Keperluan Pribadi; dan Industri Pesawat

Terbang dan Perlengkapannya. Neto Neraca Perdagangan bulan April 2023 lebih tinggi dibandingkan NP bulan April 2022 (YoY), karena penurunan importasi di sektor migas dan non migas. 

Pertumbuhan negatif Ekspor sampai dengan April 2023 ini dipengaruhi oleh adanya penurunan ekspor atas komoditi Logam Mulia; Perhiasan dari USD 920,37juta di Maret 2023 menjadi USD 352,75 juta di April 2023. Selain itu terjadi pertumbuhan negatif yang cukup signifikan atas ekspor komoditi Barang Cetakan dari USD 81,67 juta di Maret 2023 menjadi USD 18,34 juta di April 2023, Komoditi ekspor ikan yang semula mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada Maret 2023 dengan USD 119,93juta, turun menjadi sekitar USD 31,31 juta di April 2023. 

Sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan impor pada barang konsumsi (YoY -26,16%) dan bahan baku (YoY -18,47%), penurunan pertumbuhan importasi pada barang modal (YoY 49,28%, sebelumnya YoY 72,18%). (susi) 

Advertisement
LANJUT BACA

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com