Hibah Bansos Pemkab Serang Cair

BISNISBANTEN.COM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera mencairkan hibah bantuan sosial (bansos) sebesar Rp6 miliar untuk 266 lembaga yang mengajukan proposal permohonan bantuan melalui aplikasi Serangopen atau https://serangopenkab.go.id/ dan menargetkan pencairan tuntas sampai akhir bulan ini.
Informasi itu disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Serang Febrian Rivera kepada bisnisbanten.com di ruang kerjanya, Selasa (16/5/2023).
Febrian mengatakan, pihaknya sudah menerima Surat Keputuan (SK) pencairan hibah bansos. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke lapangan, tinggal proses pengajuan proposal pencairan kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
“Banyak yang sudah terakomodir (pemohon hibah bansos-red), tapi Kasda (Kas Daerah) terbatas,” ujar pejabat yang akrab disapa Febri ini.
Febri mengungkapkan, saat ini sudah 113 pengajuan yang muncul naskah perjanjian hibah daerah (NPHD), sebagian lagi masih proses.
“Total anggarannya Rp6 miliar,” ungkapnya.
Pengajuan hibah bansos, disebutkan Febri, berasal dari dengan organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga yang ada di Kabupaten Serang, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP), Madrasah, Majlis Taklim, Ponpes, hingga Dewan Keluarga Masjid (DKM).
Febri menargetkan, hibah bansos sudah diterima pemohon bantuan Mei ini atau sebelum Idul Adha pencairan sudah tuntas.
“Total 266 lembaga yang diakomodir hibah bansos dari 300 pemohon dengan total Rp6 miliar. Rata-rata bantuan per lembaga di angka Rp5 juta sampai Rp15 juta,” ungkapnya.
Usai pencairan, kata Febri, pihaknya akan melakukan pengawasan penggunaan anggaran sambil monitoring dan evaluasi (monev). Ketika anggaran sudah digunakan, maka pihaknya langsung melakukan monev. Disebutkan Febri, hibah bansos digunakan lembaga mayoritas untuk rehabilitasi gedung, masjid, dan sebagainya.
“Sebetulnya anggaran hibah enggak signifikan ke bangunan. Tapi, saking banyaknya yang memohon, makanya kita bagi sehingga proporsinya minimal Rp5 juta dan maksimal Rp15 juta,” sebutnya.
Dipastikan Febri, setiap tahun pemohon hibah bansos bertambah. Untuk tahun depan saja saat ini tercatat sudah mencapai 300 pemohon. Jika tidak terakomodasi, pihaknya berkoordinasi dengan Baznas.
“Terbesar di Ponpes, kedua madrasah. Kalau ada pengajuan sekarang, bisa kita fasilitasi dikoordinasikan ke Baznas,” katanya.
Febri pun berharap, ke depan hibah bansos yang diberikan kepada lembaga lebih besar. Soalnya, kata Febri, pihaknya pernah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bogor, Jawa Barat mengalokasikan hibah bansos cukup besar, total mencapai Rp27 miliar.
“Kita (Pemkab Serang-red) termasuk kecil. Di sana (Bogor-red) sampai Rp27 miliar. Mungkin juga melihat dari jumlah penduduk,” pungkasnya. (Nizar)









