Hankook Tire Rilis Kinerja Global Q2-2021, Cetak Pertumbuhan Signifikan Secara Tahunan
BISNISBANTEN.COM — Produsen ban global Hankook Tire & Technology (Hankook Tire) mengumumkan laporan finansial perusahaan periode kuartal II-2021, dengan penjualan konsolidasi global mencapai KRW 1.80 triliun dan laba operasional mencapai KRW 187.1 milyar.
Hankook Tire mampu melewati kuartal II dengan tangguh berkat peningkatan penjualan dan laba operasional, masing-masing sebesar 32.4 persen dan 167.1 persen secara YoY (year-on-year) dan 11.7 persen dan 11.7% dan 0.6 persen secara QoQ (quarter-on-quarter). Penjualan segmen ban peralatan orisinal (original equipment / OE) dan ban peralatan pengganti (replacement equipment / RE) sama-sama mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun lalu. Kemudian, penjualan global pada ban ukuran 18 inci ke atas berkontribusi 38 persen untuk total penjualan mobil penumpang dan truk ringan, meningkat 5.4 persen secara YoY.
Peningkatan penjualan juga serentak terjadi di sejumlah negara utama, seperti Eropa, Amerika Utara, dan Cina sejak pertengahan kedua tahun lalu. Khususnya, pada periode ini terjadi pemulihan permintaan pasar di Eropa dan Amerika. Eropa mencatat peningkatan penjualan sebesar 6 persen pada ban berukuran 18 inci ke atas, ditambah peningkatan pesat pada pasar OE dan RE. Kemudian Amerika turut mencatat pertumbuhan tahunan yang pesat bagi ban high-inch, ban OE, dan ban RE, bahkan lebih cepat dari pemulihan permintaan pasar. Cina sendiri mencatat peningkatan serupa untuk ban high-inch mencapai 8 persen, sehingga membantu trafik penjualan lebih stabil dan mendorong pertumbuhan kualitatif.
Hankook Tire tengah memperkuat posisi sebagai pemimpin brand premium bagi kendaraan listrik (electric vehicle / EV) dan kendaraan performa tinggi (high-performance). Baru-baru ini, Hankook mengumumkan kemitraan OE dengan produsen mobil premium asal Jerman, Volkswagen. Ban Ventus S1 evo3 ev milik Hankook menunjang mobil listrik SUV pertama Volkswagen, VW ID.4. Kerjasama serupa juga dijalin dengan Audi, di mana Hankook menunjang mobil listrik sport pertama Audi, Audi e-Tron GT. Melanjutkan kemitraan OE tersebut, Hankook juga memasok ban Kinergy AS ev untuk perhelatan touring lintas negara “Volkswagen ID.4: Great Roadshow through the U.S.”, yang dimulai sejak Juli lalu, di mana para rombongan mobil listrik VW ID.4 harus menempuh 36,000 mil (atau setara 57,936 KM) sepanjang 48 kontinen di Amerika.
Sementara untuk pasar mobil penumpang high-performance, Hankook menjadi mitra resmi (OE) untuk BMW X3 M dan X4 M dengan seri Ventus S1 evo Z. Ban ini memang didesain secara khusus untuk menunjang Ultra-Ultra-High-Performance dari mobil sporty berperforma tinggi.
Berencana untuk mencapai target penjualan KRW 7 triliun di tahun 2021, Hankook Tire akan fokus mencetak momentum pertumbuhan untuk penjualan ban high-inch di pasar utama dan melanjutkan ekspansi kemitraan OE dengan produsen mobil global di pertengahan kedua tahun ini. Pertumbuhan di sektor mobil listrik juga tetap menjadi konsentrasi utama, sambil terus menjaga pertumbuhan kuantitatif dan kualitatif lewat optimalisasi strategi distribusi sesuai wilayah.
Sejalan dengan pertumbuhan solid di kancah global tersebut, President Director PT. Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin mengungkapkan, penjualan di Indonesia sendiri secara kuartal mengalami pertumbuhan stabil dengan kontribusi dominan dari penjualan ban high-inch yang diminati segmen kendaraan SUV.
“Memasuki semester kedua tahun 2021, Hankook Indonesia akan fokus mengakselerasi strategi untuk mencapai target akhir tahun, sambil tetap mengutamakan mitigasi risiko kegiatan operasional di tengah pandemi. Untuk mengupayakan hal tersebut, Hankook Indonesia berencana menerapkan promosi yang lebih intens baik secara ritel maupun komersial, mengoptimalkan rantai pasok (supply chain) mulai dari tahap perencanaan produksi yang lebih efisien, pemerataan distribusi ke jaringan distributor hingga end-user, dan menambah titik ekspansi penjualan di berbagai kota di Indonesia. Namun kami juga terus memantau situasi pasar saat ini karena meningkatnya pandemi yang berdampak signifikan di pasar sejak Juli kemarin,” ujar Yoonsoo Shin. (susi)