Gubernur BI: 3 Prioritas Utama ASEAN dan Perluasan Kerja Sama Untuk Inklusi Keuangan

BISNISBANTEN.COM – Kementerian Keuangan RI dan Bank Indonesia (BI) telah menyelenggarakan pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Govemors Meeting (AFMGM) 2023 pada hari ini, Jumat (31/3/2023) di Bali.
Melansir dari YouTube Bank Indonesia, dalam pertemuan tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ASEAN memiliki 3 prioritas utama.
Prioritas pertama adalah memperkuat upaya terkait dinamika makro ekonomi dan stabilitas keuangan global dan regional, serta merumuskan bauran kebijakan yang optimal.
“Kita sepakat untuk memperkuat kebijakan makro ekonomi, untuk bisa menahan spill over,” kata Perry Warjiyo, Jumat (31/3/2023).
Prioritas yang kedua adalah memperkuat konektivitas sistem pembayaran lintas batas yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif untuk meningkatkan transaksi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan.
Sedangkan prioritas ketiga adalah mengenai dinamika pasar keuangan global saat ini yang sangat dipengaruhi oleh siklus kenaikan suku bunga yang sangat cepat oleh bank sentral utama dunia.
“Untuk itu, saat ini kebijakan moneter harus di arahkan untuk mengontrol inflasi secara khusus. Kebijakan terkait suku bunga harus menjadi instrumen utama dan bisa diikuti dengan intervensi mata uang asing untuk menstabilisasi masalah keuangan,” tutur Perry.
Sementara itu, di bawah Presidensi G20 Indonesia tahun lalu, kata Perry, lima negara ASEAN telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk konektivitas lintas batas dalam pembayaran dan penggunaan QRIS.
Adapun tahun ini Indonesia akan memajukan kerja sama tersebut ke semua anggota ASEAN dan memanfaatkan digitalisasi untuk inklusi keuangan.
“Nantinya, konektivitas ASEAN bukan hanya lima, tapi akan diperluas menjadi sepuluh dan akan diperluas lagi secara global,” ungkap Perry. (Dhori)









