Gencar Edukasi KB Sampai ke Masyarakat di Daerah Terpencil
DINAS KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (DKBP3A) KABUPATEN SERANG

BISNISBANTEN.COM – Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang melalui Bidang Keluarga Berencana (KB) gencar melakukan kegiatan advokasi kesehatan untuk ibu dan anak melalui media informasi yang dipasang di 29 sekolah dan 29 balai penyuluh. Bahkan, di bawah kepemimpinan Encup Suplikhah sebagai Kepala Dinas, edukasi KB dilakukan sampai kepada masyarakat di daerah terpencil.
Dijelaskan Encup, pihaknya melakukan advokasi kesehatan melalui media sebagai sarana mengedukasi masyarakat tentang KB. Selain penyuluhan melalui media informasi, pihaknya juga mendistribusikan alat dan obat kontrasepsi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan non MKJP yang didapat dari pusat dan BKKBN provinsi. Untuk jangka pendek terdiri dari KB Pil, suntik, dan kondom. Sedangkan jangka panjang terdiri dari KB Implan dan IUD. Pembagian KB dilakukan secara rutin ke fasilitas layanan kehidupan yang berjejaring dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten dalam pelayanan KB kepada masyarakat di Kabupaten Serang.
Di Kabupaten Serang terdapat 64 fasilitas layanan kesehatan yang sudah berjejaring dengan DKBP3A, kemudian ada 31 puskesmas, 3 Rumah Sakit dan Klinik, serta Praktek Bidan Mandiri. Dalam pelayanannya juga rutin dilakukan sejak awal tahun. Bahkan, ada pelayanan massal yang dilakukan sejak Januari hingga maret.
Untuk satu kali gerakan dilayani 1.000 akseptor. Kemudian pada momentum Hari Keluarga Nasional (Harganas) pelayanan serentak yang dilakukan dengan target 1 juta akseptor se-Indonesia.
“Saat Harganas Kabupaten Serang gerakan 1 juta akseptor selalu mencapai target di atas 100 persen dari target yang telah ditetapkan”, ungkap Encup.
Untuk memaksimalkan pelayanan KB di daerah terpencil, pihaknya juga berkolaborasi dengan TNI, seperti dalam agenda TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) yang diadakan setiap tahun.
Selain berkoordinasi dengan TNI dalam program TMKK, Bidang KB juga melaksanakan pelayanan di daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan atau (Garsitas) agar masyarakat mudah mengakses program KB. Untuk daerah terpencil, diungkapkan Encup, transportasi yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan dan informasi cukup tinggi, sehingga memudahkannya dilakukan pola jemput bola.
“Alhamdulillah, seperti Cikedung dan Kadukempong Padarincang, Pamarayan perbatasan dengan Rangkasbitung, masyarakat tidak lagi terkendala akses jarak yang jauh untuk mendapat pelayanan kesehatan,” ucapnya. (Advertorial)