Bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pakupatan Sudah Kembali Beroperasi
BISNISBANTEN.COM — Terminal Tipe A Pakupatan Kota Serang Banten sudah mulai beroperasi secara normal dan menerima pelayanan bus antar kota antar provinsi (AKAP).
Pegawai Dinas Perhubungan Kota Serang, Agus mengatakan, dibukanya kembali pelayanan bus AKAP tersebut berdasarkan Peraturan larangan mudik 2021 sudah dibuat untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Aturan itu termuat dalam Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah. Aturan larangan mudik 2021 tersebut berlaku sejak Kamis (6/5/2021) hingga Senin (17/5/2021) atau selama 12 hari, dan hari ini sudah mulai kembali.
“Kalau AKAP memang kami hentikan sementara pelayanannya sebelum lebaran sesuai dengan peraturan. Kalau AKDP dan angkot kami masih membuka pelayanan. Adapun setelah seminggu lebaran pelayanan AKAP kami buka kembali, sesuai edaran yang tadi disebutkan,” ujarnya.
Selain itu, Terminal tipe A Merak dan Labuan sudah mulai dibuka pelayanannya. Maka, Terminal Pakupatan Kota Serang pun secara otomatis kembali beroperasi dan membuka pelayanan dari terminal asal tujuan.
“Karena Terminal Pakupatan adalah terminal transit. Pada prinsipnya kami tidak bisa membuka terminal karena kami tidak memiliki trayek,” ucapnya.
Karena setiap bus, baik yang dari Merak, Labuan maupun daerah lainnya akan memasuki Terminal Pakupatan. Adapun untuk trayek yang saat ini sudah diizinkan adalah Terminal Leuwipanjang Bandung, Harjamukti Cirebon, Indihiang Tasikmalaya, Mangkang Semarang, Tirtonadi Solo, Purwokerto, Wonogiri, Baranangsiang Bogor, Bekasi, dan Terminal Guntur Garut.
“Sementara untuk Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Pulo Gebang, dan Tanjung Priok belum bisa beroperasi di Terminal Terpadu Merak. Dikarenakan masih menjadi evaluasi kami mengingat terminal tersebut ada persyaratan surat keterangan izin keluar masuk (SIKM),” tuturnya.
Ketua Pengurus Bus Jurusan Garut-Cirebon-Jakarta Hasmuni mengatakan, dengan dibukanya kembali pelayanan bus AKAP menjadi jawaban paling dinanti. Sebab, selama hampir tiga bulan terakhir ia dan 10 orang anggotanya tidak mendapatkan penghasilan.
“Tentu saja disambut dengan senang hati. Kami bisa kembali melakukan usaha dan perekonomian pun kembali berjalan. Kami betul-betul merasakan dampak selama tiga bulan ini. Kami tidak bisa melakukan usaha apa pun. Kami juga sangat mendukung pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan, dan kami siap untuk membantu,” tuturnya. (Fathur)