BISNISBANTEN.COM — Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten menggelar Workshop Pengiat Anti Narkoba yang berlangsung di Le Dian Hotel and Cottages, Kota Serang, Rabu (28/4). Workshop ini mengusung tema “Pemberdayaan Peran Sentra Masyarakat”.
Dalam workshop ini Kepala BNN Provinsi Banten Hendri Marpaung menjelaskan beberapa gambaran tentang permasalahan narkotika di Indonesia termasuk Banten. Setidaknya ada lima permasalahan narkotika di Indonesia antara lain tidak ada wilayah Indonesia yang bersih dari narkoba dan jalur masuknya melalui jalur laut dan darat. Kedua, ada 3,3 juta pengguna narkoba dari 250 juta penduduk Indonesia. Ketiga, daya rusak kejahatan narkoba lebih serius dibandingkan korupsi dan terorisme.
Selanjutnya keempat, narkoba bisa merusak manusia terutama fungsi otak, fisik, dan emosi, serta tidak ada jaminan sembuh bagi pecandu. Kelima, akibat penyalahgunaan narkoba dapat alami kerugian material di atas Rp84 triliun dan meninggal dunia setiap harinya.
Ia mengungkapkan, workshop untuk mengedukasi yakni membangun komitmen terkait dengan penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang saat ini sangat mengkhawatirkan d an begitu deras begitu besarnya. Workshop ini harus dilakukan juga sebagai upaya pencegahan yang perlu secara masif.
Ia mengungkapkan, Banten sendiri termasuk zona merah karena merupakan entry point atau pintu gerbang masuk dari Sumatera ke Pulau Jawa melalui Banten. Banten merupakan penyangga Pulau Jawa sehingga setiap orang yang berpindah tempat dari Sumatera ke Jawa harus melewati Banten, narkotika dan obat-obatan ini termasuk masuknya dari Pulau Sumatera karena negara segitiga emas itu berdekatan melalui Pulau Sumatera.
“Tentu ini atensi bagi kita bahwa Banten merupakan yang pertama transit yang kedua Banten juga merupakan pengkonsumsi ataupun di mainnya banyak. Ini berdasarkan penelitian dari pusat penelitian berjumlah 31.460 pengguna yang terpapar dan sudah pernah menggunakan narkotika dan oleh karena itu bukan angka yang kecil angka yang cukup besar dari jumlah penduduk yang 12 juta Banten,” katanya. (susi)
