Angkatan Kerja dan Pengangguran Meningkat
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Agoes Soebeno mengatakan, jumlah penduduk bekerja justru mengalami penurunan dari 5,09 juta orang menjadi 5,08 juta orang.
BISNISBANTEN.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat angkatan kerja dan penduduk yang bekerja dan pengangguran meningkat.
Tercatat pada Agustus 2017 jumlah angkatan kerja mengalami sedikit peningkatan dari 5,59 juta orang pada Agustus 2016 menjadi 5,60 juta orang pada Agustus 2017. Namun hal ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah pengangguran sebesar 21ribu pada periode Agustus 2017.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten Agoes Soebeno mengatakan, jumlah penduduk bekerja justru mengalami penurunan dari 5,09 juta orang menjadi 5,08 juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan dari 63,66 persen menjadi 62,32 persen.
“Penurunan TPAK ini merupakan indikasi adanya penurunan suplai tenaga kerja,” katanya, Selasa (7/11).
Indikator lain adalah jumlah setengah pengangguran atau pekerja tidak penuh.
Pekerja tidak penuh ialah mereka yang berstatus bekerja tetapi memiliki jam kerja dibawah jam kerja normal (di bawah 35 jam seminggu).
“Bisa dilihat, indikator ini dapat menggambarkan ternyata tidak semua memiliki produktivitas yang tinggi, sebagian dari mereka memiliki jam kerja rendah,” ujarnya.
Agoes menambahkan, terdapat dua kelompok setengah pengangguran yakni yang masih mencari kerja (setengah pengangguran terpaksa) dan tidak mencari kerja lagi (setengah pengangguran sukarela atau pekerja paruh waktu).
“Pada Agustus 2017, setengah pengangguran berjumlah 864 ribu atau 17,02 persen dari penduduk bekerja. Sedikit menurun dibanding Agustus 2016 yang sebanyak 936 ribu atau 18,40 persen, setengah pengangguran terpaksa menurun selama satu tahun dari 398 ribu pekerja menjadi 249 ribu pekerja,” tambahnya.
Kendati demikian, secara relatif angka pengangguran menunjukan peningkatan dari 8,92 persen pada Agustus 2016 menjadi 9,28 persen pada bulan Agustus 2017. Angka pengangguran Provinsi Banten selama beberapa periode tercatat lebih tinggi dibanding angka pengangguran nasional.
“Pada Agustus 2017, angka pengangguran Provinsi Banten menempati peringkat kedua tertinggi nasional setelah Provinsi Maluku. Di Provinsi Banten banyak terdapat lapangan pekerjaan yang menarik migran untuk masuk ke Banten. Banyaknya migran masuk yang mencari pekerjaan ini tidak semuanya terserap oleh pasar kerja sehingga menambah jumlah pengangguran di Banten. Di lain pihak, migran masuk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah memperoleh pekerjaan di Banten,” tutupnya. (GAG/NUA)